SERANG, TOPmedia - Pohon Ambon berdiameter sekitar enam meter yang berusia ratusan tahun dan 'saksi hidup' pidato Bung Karno di Alun-alun Serang tumbang dini hari tadi, sekitar pukul 24.00 WIB.
Pohon yang terletak tepat di depan Pendopo Kabupaten Serang itu telah hidup sebelum bangunan bergaya Belanda itu dibangun sekitar abad 19 Masehi.
"Berdasarkan laporan dari petugas yang berjaga di sekitar kantor, kejadiannya dini hari. Saya juga tidak tahu penyebabnya apa, yang jelas pohon ini sudah ratusan tahun," kata Asep Herdiana, Kabid Pertamanan dan Persampahan pada Dinas Tata Ruang Bangunan dan Perumahan (DTRBP) Kabupaten Serang, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (12/11/2016).
Pohon itu memiliki sejarah panjang perjuangan masyarakat Banten dari zaman Kesultanan Banten, peralihan kekuasaan dari Belanda ke Jepang, zaman kemerdekaan Indonesia, hingga saat ini.
Bahkan pohon Ambon itu pernah menjadi saksi hidup pidato Bung Karno di Alun-alun Serang pada bulan Desember 1945, guna menyemangati para pejuang dan rakyat saat itu.
"Sangat disayangkan aja, pohon ini punya nilai sejarah, sudah ratusan tahun berdiri. Sebelum gedung (pendopo Kabupaten Serang) ini berdiri, pohon ini sudah ada," tegasnya.
Berdasarkan catatan sejarah, Pendopo Kabupaten Serang dibangun dari sisa reruntuhan Keraton Surosowan yang dibakar oleh Belanda ditahun 1808 di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels.
Penghuni pertama bangunan itu adalah J.De Bruijn WD pada tahun 1817 yang juga melakukan penataan Serang pertama kali. Disekitar Pendopo Kabupaten Serang pun berdiri beberapa bangunan bersejarah lainnya, seperti Pendopo Gubernur Banten, markas Tentara Pelajar dan Tentara Putri, markas Badan Keamanan Rakyat, Gedung Joeang 45 yang dulunya merupakan markas kempetai, Markas Korem Maulana Yusuf Banten yang dahulunya bangunan Noormale School) dan Mapolres Serang dulunya merupakan Gedung Osvia. Seluruhnya bergaya bangunan Indies megah dengan dinding tebal. (YDtama/Red)
