Jember (ANTARA News) - Gerakan penanaman sejuta bibit cabai yang dilakukan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi Jember bersama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) di City Forest Kabupaten Jember, Jawa Timur untuk menekan laju inflasi.

"Tahun ini kami menyiapkan sebanyak 1 juta bibit cabai rawit dengan media tanam polibag, sehingga kami ingin buktikan bahwa menyiapkan sejuta bibit cabai rawit bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan," kata Ketua P4S Taruna Bhumi HM Arum Sabil di City Forest Jember, Senin.

Kegiatan gerakan penanaman bibit sejuta cabai rawit tersebut dihadiri oleh Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto, Bupati Jember dr Faida, dan Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo yang juga mendukung gerakan penanaman sejuta cabai untuk kemandirian pangan dan menekan laju inflasi tersebut.

Sejauh ini, lanjut dia, sudah ada sekitar 500.000 bibit cabai untuk menggalang gerakan kemandirian pangan di kawasan hutan kota yang berada di Kecamatan Sumbersari tersebut.

"Kami juga mendapatkan bantuan sebanyak 250.000 bibit cabai dari BNI dan tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama dengan beberapa pihak untuk menyukseskan program kemandirian pangan," tuturnya.

Ia mengatakan pembenihan tanaman hortikultura itu akan dilakukan secara bertahap hingga nanti bisa mencapai 1 juta bibit cabai rawit dan setelah 60 hari, kami akan bagikan kepada masyarakat untuk ditanam di halaman rumah masing-masing warga," ucap Arum yang juga Ketua Dewan Pembina APTRI.

"Selama ini, cabai dianggap komoditas yang remeh tidak bermakna, namun saat alam murka dan petani tidak berdaya, maka cabai menjadi komoditas penentu yang dominan terhadap inflasi di negeri ini," katanya.

Arum berharap gerakan menanam sejuta cabai itu dapat memotivasi masyarakat lain untuk melakukan gerakan yang sama, apalagi dengan inovasi, maka tanaman cabai rawit itu bisa dikembangkan di mana saja, bahkan di lahan tandus sekalipun.

Sementara Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia Suprajarto menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam program pembagian bibit cabai kpada kepada masyarakat yang diprakarsai oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi Jember.

"Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang mana harga cabai sangat berpengaruh terhadap laju inflasi. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari cabai. Cabai seperti beras sudah jadi kebutuhan pokok," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Gerakan Kemandirian Pangan tersebut.

Ia berharap setiap penandantanganan kredit usaha rakyat (KUR) dan tabungan di bank, nasabah mendapat beberapa bibit cabai dalam polybag untuk ditanam di lingkungan rumahnya masing-masing, sehingga diharapkan ke depan harga cabai bisa stabil karena BNI memiliki sebanyak 17 juta nasabah tabungan dan 2 juta nasabah yang mengajukan kredit.

"Saya sampaikan ke Pak Arum bagaimana ide seperti ini bisa ditularkan ke seluruh Jawa dan minimal bisa membantu pemerintah menstabilkan harga cabai karena gerakan ini pertama kali secara nasional," tuturnya.

(KR-ZUM/I007)

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017