Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) bekerja sama untuk mengembangkan pabrik petrokimia melalui penandatanganan nota kesepahaman antara kedua perusahaan.

"Kerja sama pagi hari ini antara Pertamina dan Pupuk Indonesia, kita melihat adanya potensi bahwa Pertamina harus segera mengembangkan hilirisasi antara lain pengembangan petrokimia," kata Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soejipto dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman PT Pertamina (Persero) dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero), Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Selain kajian potensi bisnis pengembangan pabrik petrokimia berbasis gas dan batu bara, kedua perusahaan juga bekerja sama dalam kajian sinergi dan pertukaran pengetahuan terkait "Engineering, Procurement, Construction" (EPC) dan jasa "Operations and Maintenance".

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno.

Ia mengatakan kerja sama itu antara lain melalui kajian pengembangan pabrik metanol di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur.

"Minggu lalu ke Pulau Bunyu dan kilang methanol tidak jalan karena pupuknya tidak ada, dengan adanya kerja sama ini kita bisa gerakkan lagi," ujarnya.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Arifin Tasrif mengatakan dalam rangka sinergi BUMN, PT Pupuk Indonesia dan PT Pertamina akan membentuk suatu kelompok kerja atau "joint working team" yang terdiri dari personel dari masing-masing pihak dengan latar belakang fungsional antara lain di bidang teknik/operasional, keuangan dan komersial.

Kelompok kerja tersebut akan melingkupi kajian terkait potensi bisnis yang mencakup segi teknis, komersial dan keuangan terhadap rencana pengembangan pabrik petrokimia berbasis gas dan batu bara.

Potensi pengembangan pabrik petrokimia tersebut antara lain pabrik gas di Teluk Bintuni, Papua, pabrik metanol di Pulau Bunyu, Kaliman Timur dan pabrik gas di Cepu, Jawa Timur.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015