Kecamatan Kemangkon Diusulkan Dipecah Dua

Suara Merdeka -- Sebagian masyarakat Kecamatan Kemangkon, khususnya yang tinggal di bagian utara Kali Klawing, menginginkan pemecahan wilayah. Sebab, mereka merasa kesulitan bila hendak mengurus surat-surat di kantor kecamatan. Jika naik kendaraan sendiri, mereka harus jalan memutar cukup jauh.

Wacana pemecahan kecamatan tersebut cukup lama bergulir. Karena sudah menjadi aspirasi warga, wacana itu mendapat dukungan Camat Kemangkon, Nur Hamam. Hamam sendiri mengakui, ada tujuh desa di wilayahnya yang menginginkan pembentukan kecamatan sendiri. Pihaknya sudah menyalurkan aspirasi tersebut ke Pemkab.

''Tujuh desa di Kemangkon siap membentuk kecamatan baru dan sekarang tinggal menunggu keputusan Pemkab. Ketujuh desa itu adalah Desa Jetis, Gambarsari, Toyareka, Sumilir, Muntang, Kalialang, dan Karangtengah. Permasalahannya, jika kecamatan baru tersebut hanya terdiri dari 7 desa, hal itu dianggap tidak efektif,'' katanya.

Untuk membentuk satu kecamatan baru paling tidak dibutuhkan 10 desa. Pihaknya menawarkan kepada tiga desa yang masuk Kecamatan Kalimanah untuk ikut bergabung dalam kecamatan baru. Kebetulan ketiga desa itu, yaitu Desa Jompo, Rabak, dan Blater, berada dekat desa-desa di Kemangkon yang menginginkan pemekaran.