Presiden SBY Resmikan Griya Lawu Asri
Rabu, 20 Desember 2006 14:00:31
5430 klik
Solo -- Sebagai rangkaian kunjungan kerjanya ke Solo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau komplek perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Jeruk Sawit, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karang Anyar, Rabu (20/12) siang. Dalam peninjuan ini, Presiden SBY menyerahkan secara simbolis akta dan kunci untuk 10.000 unit RSS kepada calon penghuni.
Gubernur Jateng Mardiyanto dalam laporannya menyebut, MBR ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu masyarakat yang berpenghasilan 0 – Rp. 800.000/Kepala Keluarga/bulan, masyarakat yang berpenghasilan Rp. 800.000 – Rp. 1.400.000/KK/bulan, dan masyarakat yang berpenghasilan Rp.1.400.000 – Rp. 2.000.000/KK/bulan. “Program ini untuk pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pelaksanaan terbagi dalam dua kategori, yaitu non-reguler dan regular. Non-reguler adalah relokasi dan rehabilitasi pasca bencana alam, sementara regular adalah pembangunan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Mardiyanto.
Komplek perumahan yang terdapat di Desa Jeruk Sawit ini termasuk kawasan siap bangun yang keseluruhannya akan berjumlah 10.000 unit rumah. Tahun ini, kata Mardiyanto, akan dibangun seribu unit Rumah Sehat Sederhana (RSS) untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan harga Rp 17 juta/unit dengan luas tanah 21 M2. Bila masyarakat ingin membeli, uang mukanya hanya Rp 1 juta, karena pembeli akan mendapatkan subsidi sebesar Rp 9 juta rupiah dari Kementerian Perumahan Rakyat. Sedangkan Rp 7 juta sisanya dapat diangsur selama sepuluh tahun, sebesar Rp 130 ribu/bulan. Tanahnya dari Pemerintah Pusat. Setelah RSS selesai dibangun di Desa Jeruk Sawit, berikutnya akan dibangun juga RSS di wilayah Kabupaten Sragen, Wonogiri, dan Surakarta.
RSS di Desa Jeruk Sawit diberi nama Griya Lawu Asri Jeruk Sawit, Karanganyar. Pemilik lahan adalah Perum Perumnas, sertifikatnya Hak Guna Bangunan (HGB). Luas lahan seluruhnya 18, 2 hektar, dengan perincian luas lahan perumahan 10,9 hektar dan luas lahan prasarana dan sarana 7,2 hektar. Di setiap 100 unit rumah terdapat pos kesehatan. RSS ini memiliki tiga tipe, yaitu tipe 21 sebanyak 616 unit dengan harga Rp 17 juta, tipe 23 sebanyak 554 unit dengan harga Rp 23 juta dan tipe 27 sebanyak 200 unit dengan harga Rp 30 juta.
Rombongan Presiden dan Ibu Negara juga menyempatkan meninjau RSS dan pos kesehatan yang telah selesai dibangun. Presiden SBY memuji konsep RSS yang diciptakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini, dan berharap konsep ini dapat diaplikasikan di daerah lain. “Prioritasnya bukan hanya pada keberadaan rumah itu sendiri, namun konsep rumah yang sederhana dan sehat,” kata Presiden. (presidenri.go.id - nnf/osa)
Gubernur Jateng Mardiyanto dalam laporannya menyebut, MBR ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu masyarakat yang berpenghasilan 0 – Rp. 800.000/Kepala Keluarga/bulan, masyarakat yang berpenghasilan Rp. 800.000 – Rp. 1.400.000/KK/bulan, dan masyarakat yang berpenghasilan Rp.1.400.000 – Rp. 2.000.000/KK/bulan. “Program ini untuk pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pelaksanaan terbagi dalam dua kategori, yaitu non-reguler dan regular. Non-reguler adalah relokasi dan rehabilitasi pasca bencana alam, sementara regular adalah pembangunan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Mardiyanto.
Komplek perumahan yang terdapat di Desa Jeruk Sawit ini termasuk kawasan siap bangun yang keseluruhannya akan berjumlah 10.000 unit rumah. Tahun ini, kata Mardiyanto, akan dibangun seribu unit Rumah Sehat Sederhana (RSS) untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan harga Rp 17 juta/unit dengan luas tanah 21 M2. Bila masyarakat ingin membeli, uang mukanya hanya Rp 1 juta, karena pembeli akan mendapatkan subsidi sebesar Rp 9 juta rupiah dari Kementerian Perumahan Rakyat. Sedangkan Rp 7 juta sisanya dapat diangsur selama sepuluh tahun, sebesar Rp 130 ribu/bulan. Tanahnya dari Pemerintah Pusat. Setelah RSS selesai dibangun di Desa Jeruk Sawit, berikutnya akan dibangun juga RSS di wilayah Kabupaten Sragen, Wonogiri, dan Surakarta.
RSS di Desa Jeruk Sawit diberi nama Griya Lawu Asri Jeruk Sawit, Karanganyar. Pemilik lahan adalah Perum Perumnas, sertifikatnya Hak Guna Bangunan (HGB). Luas lahan seluruhnya 18, 2 hektar, dengan perincian luas lahan perumahan 10,9 hektar dan luas lahan prasarana dan sarana 7,2 hektar. Di setiap 100 unit rumah terdapat pos kesehatan. RSS ini memiliki tiga tipe, yaitu tipe 21 sebanyak 616 unit dengan harga Rp 17 juta, tipe 23 sebanyak 554 unit dengan harga Rp 23 juta dan tipe 27 sebanyak 200 unit dengan harga Rp 30 juta.
Rombongan Presiden dan Ibu Negara juga menyempatkan meninjau RSS dan pos kesehatan yang telah selesai dibangun. Presiden SBY memuji konsep RSS yang diciptakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini, dan berharap konsep ini dapat diaplikasikan di daerah lain. “Prioritasnya bukan hanya pada keberadaan rumah itu sendiri, namun konsep rumah yang sederhana dan sehat,” kata Presiden. (presidenri.go.id - nnf/osa)
Berita Jawa Tengah
- Meninggal di Jakarta, Ketua DPRD Jepara Positif Covid-19
- Sembuh dari Covid-19, Bupati Pemalang Diminta Tetap Isolasi Mandiri di Rumah
- Bupati Pemalang dan Istri Positif Covid-19
- Bupati Kudus Divonis 8 Tahun Penjara
- Pemprov Jateng Janji Dorong Percepatan Pengembangan KEK Kendal
- Eks Napi Korupsi, Mantan Bupati Tamzil Didukung Maju Pilbup Kudus
- Wakil Bupati Kudus Diancam Tembak oleh Tersangka Korupsi
- Di Kudus, KPK Disambut Demo Warga
- Proyek Kudus Trade Center Dibidik KPK, Mantan Bupati Was-was?
- Tamzil-Hartopo Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wabup Kudus
Places di Jawa Tengah
Pemerintah Kabupaten Jepara
Sabtu, 13 Juli 2019 11:45:26
Pemerintah Kabupaten Tegal
Rabu, 6 Juni 2018 20:14:42
Pemerintah Kabupaten Pekalongan
Selasa, 5 Juni 2018 21:50:56
Hotel di Jawa Tengah
Asia Hotel, Kabupaten Jepara
Kamis, 18 Juli 2019 05:02:46
Meotel Kebumen, Kabupaten Kebumen
Kamis, 2 Mei 2019 16:41:45
Regina Hotel, Kabupaten Pemalang
Senin, 4 Juni 2018 19:47:11
Kirim kargo ke Ambon?
Percayakan saja kepada Sewukuto. Cepat, Aman, Terjangkau.
Jadwal Kapal Laut
Jadwal kapal laut lintas nusantara