//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Pemerintah Kabupaten Takalar

Senin, 4 Mei 2015 18:45:19
photo: md fajar / rakyat sulsel

Indonesia suka Megawati. Indonesia juga suka sekali dengan megawatt. Dulu, saat JK jadi wapres SBY, dia mengomandani proyek percepatan listrik 10.000 MW (megawatt). Tak sukses, kabinet SBY jilid II menaikkannya jadi proyek listrik 18.000 MW. Tak sukses juga, hari ini giliran Jokowi mencanangkan proyek listrik 35.000 MW. Akan tak sukses lagi? Ya kita lihat saja nanti. Yang pasti, salah satu yang di-ground-breaking oleh Jokowi adalah PLTU Takalar yang berkapasitas 2x100 MW. PLTU ini adanya di Kabupaten Takalar? Bukan. Kabupaten Takalar sedang asyik membangun 2 PLTS berkapasitas 50 MW.

Membaca kalimat terakhir pada paragraf di atas, banyak diantara kita mungkin tersenyum. Masak sih Indonesia bisa bikin PLTS yang bisa menghasilkan listrik 50 Megawatt? Yang benar, berita PLTS Takalar yang ditulis berbagai media, kurang satu hurup 'p'. Maksudnya, mestinya yang ditulis adalah MWp atau Megawatt peaks, yang merupakan satuan ukuran kapasitas panel surya. Kalau dipadankan dengan 'listrik normal' berapa watt dayanya? Entahlah. Tapi sebagai gambaran, sejak Februari 2015 lalu, PT Total E&P Indonesia sedang membangun PLTS 4 MWp di Senipah, Kalimantan Timur. Listrik yang dihasilkannya, katanya, bisa melistriki 2.700 rumah. Adapun pemerintah sendiri menargetkan Indonesia baru akan memiliki kapasitas terpasang PLTS sebesar 50 MWp pada tahun 2025.

Soal PLTU 2x100 MW Takalar, proyek ini memang bukan berada di kabupaten Takalar. Melainkan di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, kabupaten tetangga di sebelah timur Kabupaten Takalar. Dan ini proyek lama yang bolak-balik macet. Tahun 2009, proyek molor dan akan ditender ulang karena investor Spanyol minta harga jual listrik tinggi. Lima tahun kemudian, 2013, ada kesepakatan baru dengan Consortium of China Gezhouba Group Co Ltd, tapi tak terwujud juga. Lalu dia masuk program kebut proyek sebelum purnabakti SBY, tapi tak terwujud juga. Tak terdengar lagi kabarnya, akhirnya hari ini Presiden Jokowi melakukan ground-breaking PLTU Takalar, bersama 7 pembangkit listrik lainnya. Dari mana danaya? Januari lalu, Kementerian Keuangan sudah meneken pinjaman dari Cexim (The Export-Import Bank of China).

Kalau PLTU Takalar jadi mega-proyek listrik 35.000 MW Jokowi, PLTS Takalar jadi bagian dari mega-proyek Pemkab Takalar dan Pemprov Sulawesi Selatan. PLTS itu menjadi awal bagi pelaksanaan proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu Takalar, yang bakal dikembangkan PT Takalar Mas Land. Kawasan industri itu akan dibangun di Kecamatan Mangarabombang, di atas lahan seluas 4.000 hektar, dan bakal menyedot investasi hingga Rp 200 triliun, kata Bupati Takalar DR. H. Burhanuddin Baharuddin. SE. M.Si, Februari lalu.

Nama pengembang proyek fantastis ini berbeda dari yang tahun lalu disebutkan Irman Yasin Limpo, Kepala BKPMD Sulsel, yakni PT Kilang Minyak Mas Hitam. Namun isi proyeknya kurang lebih sama: Kawasan industri terpadu itu bakal di isi banyak industri besar, kilang minyak, bandara itnernasional, pelabuhan, perumahan, dan sebagainya. Dan kalau mau sedikit browsing, ada juga detail rancangan Kawasan Industri Terpadu Takalar yang dibuat PT Aintza Triutama Indonesia.

Peta & Citra Satelit

Kantor Bupati Takalar

Pemerintah Kabupaten Takalar
Jl. Jenderal Sudirman No. 26
Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Takalar - 92212
Sulawesi Selatan

Tel: 0418-21116, 21132
Fax: 0418-21105

Website: www.takalarkab.go.id

Kecamatan di Takalar

Kecamatan di Kabupaten Takalar:
1. Manggarabombang
2. Mappakasunggu
3. Polombangkeng Selatan
4. Polombangkeng Utara
5. Galesong
6. Galesong Selatan
7. Galesong Utara
8. Pattalassang
9. Sanrobone