Masjid Agung Kebumen

Sembilan kyai hadir pada 9 kali pertemuan. Dan akhirnya, 5 kyai hosh pun melakukan istikharah. Semua itu dilakukan menjelang upaya merobohkan 20 tiang Masjid Agung Kebumen, termasuk 4 tiang utama dari kayu jati yang sudah berusia 235 tahun, yang dulu ditegakkan oleh jin atau khodam Taliwangsa. Semua perhelatan sakral itu mengawali renovasi masjid yang berada di sisi barat alun-alun kota Kebumen, berseberangan dengan Kantor Bupati, pada Agustus 2003.

Berlangsung 5 bulan, renovasi itu menelan biaya tak kurang dari Rp 1,5 milyar. Dari jumlah itu, Pemerintah Kabupaten Kebumen menyediakan dana sebesar Rp 1,2 miliar. Dana sisanya diperoleh dari infaq jamaah masjid dan sumbangan lainnya. Selain membuat masjid tampil segar lagi, renovasi ini juga menjadikannya sebagai masjid berlantai dua. Meski bangunannya berubah, arsitektur aslinya sebagai masjid Jawa tetap dipertahankan: joglo, beratap piramida susun banyak, dan tanpa kubah.

Biasa disebut Masjid Agung 'Kauman' Kebumen, masjid ini berdiri di atas lahan seluas 4.397 meter persegi. Ukuran masjidnya 45,7 meter x 29 meter, dengan total area masjid seluas 1.325 meter persegi. Luas serambi yang mengelilingi bangunan utama masjid mencapai 1.305 meter persegi. Di bagian depan kiri masjid terdapat menara setinggi 27 meter. Di dalam masjid terdapat bedug besar berdiameter 2 meter, yang hanya ditabuh menjelang sholat Jumat dan sholat Hari Raya.

Menurut sejarahnya, masjid ini dibangun KH Imanadi (1775-1850), yamg masih bertalian darah dengan Pangeran Diponegoro, dan juga ikut dalam Perang Diponegoro (1825-1830). Usai perang, ia diangkat menjadi Penghulu Agama di Kebumen dan diberi tanah di sebelah barat alun-alun. Sebagian tanahnya, seluas 1.872 meter persegi, lantas digunakannya untuk membangun Masjid Agung Kebumen pada tahun 1832. Catatan sejarah yang lain menyebut masjid ini dibangun pada 1836.

Pada awal 2012, Masjid Agung Kebumen kembali berbenah. Pagar masjid dipercantik. Dua bangunan baru ditambahkan: asrama pelajar Islam dan rumah dinas imam masjid. Bangunan baru ini menelan biaya Rp 200 juta, yang dananya diperoleh dari infaq masjid. Sedangkan renovasi pagar masjid (plus menara-menara mungil sebagai pilar pintu masuk pagar masjid), serta sarana wudlu yang menghabiskan dana Rp 1 miliar, pendanaannya disokong oleh Pemkab Kebumen.