//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Pasar Tanah Abang - Blok B

Senin, 25 April 2011 14:59:05
photo: centhini/indoplaces

Kalau bicara soal Pasar Tanah Abang, pastilah banyak orang masih terpaku pada sosok Pasar Tanah Abang Blok A. Terutama karena arsitekturnya yang unik dan mencolok untuk kawasannya. Walhasil, ketika proyek pembangunan ulang Pasar Tanah Abang Blok B tahun lalu mulai kelihatan sosok finalnya, dan di-soft-launching Agustus 2010, ceritanya tak seheboh ketika Blok A hadir. Blok yang dibangun sejak September 2007 ini pun seakan tenggelam.

Direncanakan akan selesai total Mei 2011 mendatang, sekaligus diresmikan pengoperasiannya secara penuh, Pasar Tanah Abang Blok B berlokasi tepat di samping Blok A. Bahkan bisa dibilang, dan mungkin ini yang membuatnya terasa kurang greget, Blok B berkesan sebagai bangunan sayap atau bangunan tambahan di sisi kanan bagi Blok A. Padahal, meskipun terhubung dengan blok A hingga lantai 5, gedung baru ini punya pintu utama sendiri di sisi depan, Jalan KH Fachrudin, dan juga pintu samping di Jalan Kebonjati.

Gedung Blok B yang konstruksinya digarap PT Adhi Karya Tbk ini terdiri dari 17 lantai dan dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektar. Dari jumlah itu, hanya 10 lantai yang jadi area pertokoan, dengan kapasitas 5.000 toko, atau separoh dari Blok A. Sisanya yang 7 lantai jadi area parkir yang bisa mengakomodasi 1.600 kendaraan roda empat. Gedung yang arsitekturnya sama dengan Blok A ini punya 22 lift dan 163 eskalator. Adapun pengembang pusat grosir ini adalah PT Putra Pratama Sukses, perusahaan patungan antara Priamanaya Group (pengembang Blok A) dengan Agung Podomoro Group.

Saat ini, kata Radiza Djan, CEO PT Priamanaya Kelola, perusahaan pengelola Blok A dan Blok B, 4.000 toko di Blok B sudah ada pemiliknya. Dan sejak soft-opening Agustus tahun silam sudah sekitar 1.600 toko yang buka. Berbeda dari toko yang ada di Blok A, yang boleh jualan grosir dan ritel, toko-toko di Blok B diniatkan sepenuhnya untuk pedagang grosir.

Peta & Citra Satelit

Pasar Kebon Jati

Pasar Tanah Abang - Blok B
Jalan KH Fachrudin / Jalan KH Mas Mansyur
Tanah Abang
Jakarta Pusat


Pengelola: PT Priamanaya Kelola

Pengembang: PT Putra Pratama Sukses

Kontrakto: PT Adhi Karya Tbk (persero)

Priamanaya Group

PT Putra Pratama Sukses merupakan perusahaan yang mendapatkan kepercayaan dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan --secara BOT-- lahan Pasar Tanah Abang Blok B. Perusahaan ini merupakan patungan antara Priamanaya Group, alias PT Priamanaya Djan Internasional, dengan Agung Podomoro Group.

PT Priamanaya Djan Internasional sebelumnya sudah ber-BOT pula dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membangun Pasar Tanah Abang Blok A. Sedangkan Agung Podomoro Group sudah ber-BOT dengan Pemda DKI Jakarta dalam mengembangkan kawasan eks Waduk Melati yang kini sudah menjadi Thamrin City dan Thamrin Residence.

PT Priamanaya Djan Internasional merupakan perusahaa milik H Djan Faridz, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI), yang mewakili Jakarta.

Pengelolaan Pasar Tanah Abang Blok A dan B dipercayakan kepada PT Priamanaya Kelola, anak perusahaan PT Priamanaya Djan Internasional. Yang jadi CEO adalah Radiza Djan, yang dari namanya bisa ditebak masih bertalian darah dengan H. Djand Faridz.

Adapun Priamanaya Grop sendiri sekarang dipimpin oleh Priamanaya Djan, yang lagi-lagi pastilah masih anggota keluarga besar Djan. Putra yang satu ini sekarang juga menjabat Ketua Departemen Pemberdayaan Daerah Kadin DKI Jakarta.

Selain bisnis properti, Priamanaya Group juga memiliki bisnis pembangkit listrik swasta, lewat PT Priamanaya Energi. Salah satu yang sudah beroperasi adalah pembangkit listrik pana bumi (PLTP) Sibayak 2 x 5,65 MW, di Tanah Karo, Sumatera Utara. Sebelumnya, Priamanaya punya PLTU Tanjung Jati B 2 x 660 MW, di Jepara, Jawa Tengah, yang kemudian dibeli PLN. Saat ini Priamanya tengah merampungkan PLTU Rembang 2 x 200 MW dan PLTU Keban Agung, Lahat, Sumatera Selatan.

Sejak dua tahun lalu, Priamanaya Energi tengah mempersiapkan dua bisnis baru: industri alumina, untuk mengolah bauksit dari lahan tambangnya di Bangka Belitung; dan industri sintetic gas.