//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Pemerintah Kabupaten Bireun

Rabu, 20 Januari 2016 17:18:15
photo: tata ruang aceh

Pemilik Meuligoe Hotel dan Meuligoe Residence. Bupati Bireun H Ruslan HM Daud tak sungkan menyebutkan hal itu dalam profil kebupatiannya. Dari dua nama itu, yang satu hotel dan yang satu lagi perumahan, mana yang lebih populer? Meuligoe Residence ternyata lebih banyak jadi berita media. Penyebabnya, sebulan setelah dilantik, rumah tinggal Pak Bupati yang kebetulan berada di perumahan miliknya sendiri itu, di-GLM. Apa itu GLM? Itu singkatan dari grenade launcher machine. Maknanya, rumah bupati jadi sasaran tembak granat luncur: bukan sekedar lemparan granat tangan.

Aksi peng-glm-an itu terjadi pada 19 September 2012, atau sekitar sebulan setelah pelantikan dirinya sebagai bupati Bireun pada 6 Agustus 2012. Banyak korban dalam serangan itu? Untunglah tak ada korban tewas. Yang luka juga tak ada. Granatnya pun tidak meledak. Granat hanya membolongi seng atap teras dan serpihannya meretakkan bagian bawah kaca jendela.

Meski tak ada korban dan kerusakan parah, polisi menangani kasus ini dengan serius. Yang turun tangan bukan sekedar polsek atau polres, tapi juga Mabes Polri. Walhasil, hampir sebulan kemudian, 15 Oktober 2012, Mabes Polri di Jakarta mengumumkan keberhasilan aparatnya menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku peng-glm-an rumah bupati Bireun. Dari kedua tersangka, polisi juga berhasil mengamankan 14 senjata api. Terus berkembang, hingga akhir Oktober Polres Bireun berhasil menangkap total 5 orang terduga pelaku. Diperoleh juga kepastian bahwa granat diluncurkan dari areal persawahan Desa Sagoe, di sebelah utara Hotel Meuligoe.

Dan akhirnya, mulai 6 Maret 2013, sidang kasus peng-glm-an itu pun berlangsung, dengan jumlah terdakwa final hanya 4 orang. Akhir Juni 2013, vonis mulai berjatuhan. Pada 19 Juni 2013, 3 orang terdakwa, yang dikenali dengan sebutan Gumok Cs, divonis penjara berbeda-beda: Gumok dijatuhi hukuman 4 tahun, dua rekannya dijatuhi hukuman 3 tahun 6 bulan dan 3 tahun. Sebulan kemudian, 17 Juli 2013, hakim menjatuhkan vonis kepada satu lagi terdakwa kasus itu dengan hukuman penjara 3 tahun 6 bulan.

Usai kasus itu, nama Meuligo Residence, yang lokasinya satu kelurahan dengan komplek perkantoran Pemkab, di Kelurahan Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang, masih rajin disebut-sebut media. Setidaknya di hari-hari sekitar masa lebaran. Soalnya, Bupati H Ruslan HM Daud rajin menggelar open house di rumahnya, semisal saat Idul Fitri 2015, maupun saat Idul Adha 2015.

Bagaimana dengan Meuligoe Hotel, hotel milik bupati kelahiran 11 Mei 1970 ini, yang hanya berjarak 600 meter dari kantor bupati, di sisi Timur? Adem ayem saja. Banyak website reservasi hotel online yang me-listing-nya. Sang hotel sendiri cukup puas berwebsitekan di www.hotelmeuligoebireuen.blogspot.co.id . Hotel bagus? Silakan cek sendiri. Yang pasti, dalam salah satu persidangan, terdakwa Ramli alias Gumok (32 tahun) bilang bahwa sasaran peng-glm-an sebenarnya jendela lantai 2 Hotel Meuligoe. Bukan rumah bupati. Alasannya, di hotel itu terdapat karaoke yang dikeluhkan masyarakat sebagai tempat maksiat. Sebelum beraksi, ia pun sempat sekali masuk ke karaoke itu.

Jadi: ini kisah tentang granat melenceng. Untung tidak melenceng jauh ke kantor bupati.

Peta & Citra Satelit

Kantor Bupati Bireun

Pemerintah Kabupaten Bireun
Jl. Sultan Malikulsaleh (Jl. Raya Lintas Medan-Banda Aceh)
Kelurahan Cot Gapu
Kecamatan Kota Juang
Kabupaten Bireuen
Aceh

Tel: 0644-324589

Website: www.bireuenkab.go.id

Kecamatan di Bireun

Kecamatan di Kabupaten Bireun:
1. Samalanga
2. Simpang Mamplam
3. Pandrah
4. Jeunib
5. Peulimbang
6. Peudada
7. Juli
8. Jeumpa
9. Kota Juang
10. Kuala
11. Jangka
12. Peusangan
13. Peusangan Selatan
14. Peusangan Siblah Krueng
15. Makmur
16. Gandapura
17. Kuta Blang