//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Grand Cempaka Resort & Convention, Cipayung, Kabupaten Bogor

Sabtu, 17 Juni 2017 12:17:41
photo: grand cempaka resort / google street view

Merugi terus, Grand Cempaka Resort & Convention --hotel milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta-- mungkin bakal meraih untung tahun ini. Tak kurang dari 1.500 tamu bakal membanjiri hotel di kawasan Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor, ini pada 16-22 Juli 2017. Mereka tak lain para pemain catur yang akan berlaga di Kejurnas Catur Ke-46. Jumlah tamu ke hotel yang dulu lahir dan populer dengan nama Wisma Jaya Raya ini, yang kemudian diganti jadi Grand Jaya Raya Resort & Convetion, mungkin akan lebih membudak lagi karena gelaran itu akan sekaligus dibarengi dengan Munas Percasi Ke-28.

Berapa kerugian yang diderita Grand Cempaka Resort & Convention tidaklah diketahui. Atau mungkin malahan tidak rugi. Yang bisa diketahui adalah kerugian BUMD yang dipercaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengelolanya: PT Jakarta Tourisindo. Yang unik, pada Januari 2016, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendadak mengganti direktur PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) gara-gara menargetkan bakal rugi pada 2016. Memangnya salah menargetkan rugi? Menurut Ahok sih begitu. Komisaris Utama Jaktour Muhammad Yusuf pun sependapat. ''Kalau belum apa-apa sudah niat rugi, ya, buat apa kerja?,'' kata Muhammad Yusuf.

Lantas, setelah direksi diganti, Jaktour jadi tidak merugi? Tentu tidak. Dan baru pekan lalu, 30 Mei 2017, data kerugiannya ketahuan. Hari itu, Direktur Keuangan Jaktour Trianto Sutopo dipanggil DPRD DKI untuk menjelaskan laporan keuangan perusahaan. Terungkap: rugi bersih Jaktour pada 2016 mencapai Rp16,51 miliar atau jauh lebih tinggi dari 2015 yang hanya Rp 1,34 miliar. Pendapatan usahanya juga turun. Pendapatan 2016 sebesar Rp 108,52 miliar atau anjlok dari tahun 2015 yang Rp 126,26 miliar. Sementar laba kotor pada 2016 mencapai Rp 58,37 miliar atau terjun bebas dari Rp 73,35 miliar pada 2015.

Meski sekarang merugi, BPK Perwakilan Provinsi Jakarta dulu mencatat Jaktour pernah menyumbang PAD pada periode 2008 hingga 2010. Besarannya: Rp 1,66 miliar pada 2088, naik jadi Rp 2 milliar tahun 2009, dan akhirnya pada 2010 sebesar Rp 2,6 miliar. Lain BPK, lain pula catatan sang perusahaan. PT Jakarta Tourisindo, saat peresmian hotel baru milknya, Hotel C'One, 16 Juni 2010, mengaku menyetor PAD sebesar Rp 3 miliar di tahun 2009. Untuk 2010, perusahaan ini yakin bisa menyetor lebih tinggi lagi: Rp 3,7 miliar.

Grand Cempaka Resort & Convention merupakan kawasan peristirahatan seluas 12 hektar di kawasan jalan raya menuju kawasa wisata Puncak. Tapi, hotel yang masuk wilayah Desa Cipayung Darat ini tidak berada di jalan raya utama atau jalan nasional menuju Puncak. Untuk sampai ke resort ini, orang harus terlebih dahulu masuk lewat jalan kecil, sekitar 300 meteran, yang berada di samping Hotel Bahtera Pelni: hotel milik PT Pelni (persero) yang benar-benar berada di tepi jalan utama menuju Puncak. Resor yang terdiri dari banyak villa dan bungalow ini dibangun pada 1982 saat Jakarta dipimpin Gubernur Tjokrpranolo. Ketika itu komplek villa itu bernama Wisma Jaya Raya dan dikelola Badan Pengelola Wisma Jaya Raya.

Pada 1992, karena kinerjanya bagus, statusnya lembaga yang mengelolanya dinaikkan menjadi berbadan hukum. Tapi bukan perusahaan, melainkan Yayasan Wisma Jaya Raya. Pada 17 September 2004, yayasan ini dan PD Wisata Niaga Jaya --BUMD pemilik dan pengelola Hotel Cempaka di Cempaka Putih-- dimerger menjadi PT Jakarta Tourisindo. Selanjutnya, perusahaan baru ini mengibarkan bendera Cempaka Hotel Group. Setahun kemudian, hotel yang dikelolanya diganti nama menjadi Grand Cempaka Hotel, sementara Wisma Jaya Raya salin nama jadi Grand Jaya Raya Resort & Conventionl.

Pada Juli 2013, PT Jakarta Tourisindo kembali me-rebranding unit bisnisnya. Cempaka Hotel Group diubah jadi Grand Cempaka Group. Nama hotel pun ikut diubah. Grand Cempaka Hotel jadi Grand Cempaka Business Hotel. Grand Jaya Raya Resort & Convention jadi Grand Cempaka Resort & Convention. Hotel C'One yang disinggung tadi, C'One Hotel Plaza, diganti labelnya menjadi d'Arcici Hotel Cempaka Putih. Begitu pula dua hotel lainnya: Cempaka Jaya Hotel jadi d'Arcici Hotel Plumpang dan Cempak Sunter Hotel jadi d'Arcici Hotel Sunter.

Lantas, selain sekedar ganti nama, adakah perubahan riil pada Grand Cempaka Resort & Convention? Rencana sih ada. Pada Oktober 2016, dirut PT Jakarta Tourisindo yang baru, Emeraldo Parengkuan, bilang akan mengubah konsep Grand Cempaka Resort & Convention, dan sudah mengajukan permintaan penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp 60 miliar. Dalam konsep barunya, Grand Cempaka Resort & Convention akan hadir denga tema 'back-to-nature' alias menghadirkan suasana pedesaan dan menyasar segmen resor keluarga dan pendidikan anak. ''Nantinya pengunjung akan bisa diedukasi untuk bercocok tanam, karena ada areal yang disiapkan untuk bercocok tanam sayur-mayur dan buah-buahan,'' kata Emeraldo Parengkuan.

Belum diketahui sudah sampai mana langkah Emeraldo Parengkuan mewujudkan konsep baru Grand Cempaka Resor & Convention. Yang sudah pasti, bulan depan, 16-22 Juli 2017, hotel ini bakal kebanjiran 1.500 peserta Kejuaraan Nasional Catur Ke-46. Kejuaraan biji catur ini bakal lebih ramai lagi karena Persatuan Catur Indonesia (Percasi) juga membarengi kejuaraan itu dengan Musyawarah Nasional Percasi Ke-28.

Peta & Citra Satelit

Hotel Puncak

Grand Cempaka Resort & Convention
Jl. Raya Puncak Km.17
Desa Cipayung Datar
Kecamatan Megamendung
Kabupaten Bogor
Jawa Barat

Tel: 0251-8255155, 8258321
Fax: 0251-8254582, 8254186

Website: www.grandcempakaresort.grandcempaka.co.id

PT Jakarta Tourisindo -- www.grandcempaka.co.id


Simak juga: Grand Cempaka Business Hotel - Cempaka Putih