JK: Pemerintah Minta Maaf atas Kemacetan Arus Mudik

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2016 16:27 WIB
Beberapa kementerian dan lembaga yang terlibat dalam proses arus mudik tersebut sudah bekerja maksimal agar kemacetan tak terjadi.
Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla meminta maaf atas kemacetan arus mudik yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. (CNN Indonesia/Aulia Bintang P)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia kembali menyatakan permintaan maafnya atas kemacetan panjang yang terjadi di Pintu Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, pada saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Kali ini permintaan maaf tersebut dilontarkan oleh Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla.

Pria yang akrab disapa JK tersebut mengungkapkan apa yang terjadi di Brebes Timur bukan kesalahan satu pihak saja, melainkan banyak pihak. Oleh sebab itu dirinya menyesalkan dan berharap kejadian yang sama tak berulang tahun depan.

"Pemerintah minta maaf dan menyesalkan ini semua, beberapa pejabat pun sudah meminta maaf," kata JK saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Selasa (12/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK menuturkan beberapa kementerian dan lembaga yang terlibat dalam proses arus mudik tersebut sudah bekerja maksimal agar kemacetan tak terjadi. Hanya saja memang hal-hal yang tak terprediksi menjadi penyebab kenapa kemacetan tetap terjadi.

Beberapa kementerian dan lembaga yang berandil dalam proses arus mudik adalah Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepolisian Republik Indonesia, serta pemerintah daerah. Lembaga-lembaga itu sudah melakukan tugas mereka sesuai dengan perintah, seperti merekayasa jalan, memperpanjang libur Lebaran, hingga memperpanjang tol.

ADVERTISEMENT

Namun memang kebiasaan dan pemikiran masyarakat Indonesia membuat apa yang telah dilakukan lembaga tersebut jadi tidak ada artinya.

"Kami terlalu yakin bahwa jalan tol (akan mengurai kemacetan) tapi akhirnya bertumpuk di sana, sementara jalur selatan tak terlalu," kata dia.

Selain itu, pendapatan masyarakat yang semakin tinggi membuat konsumsi kendaraan pribadi juga meninggi sehingga perpanjangan jalur tol jadi tak berarti. Perpanjangan jalur tol malah semakin menambah minat masyarakat untuk pulang kampung menggunakan mobil pribadi.

Sebenarnya ada beberapa usulan yang pernah dilempar dalam rapat persiapan menyambut arus mudik, salah satunya penggunaan kartu uang elektronik (e-money) untuk setiap transaksi pembayaran tol.

Usulan tersebut sebenarnya sudah mulai diterapkan di beberapa pintu tol tapi karena belum semua pintu menggunakan sistem itu maka kemacetan tetap terjadi. Menurut JK, aktivitas pembayaran manual di pintu tol bisa memakan waktu 15 detik per mobil, itu belum diakumulasikan dengan jumlah kendaraan yang masuk ke pintu tol tersebut.

Sebenarnya dengan adanya sistem pembayaran elektronik seharusnya jangka waktu 15 detik tersebut bisa hilang dan kemacetan bisa terurai. JK pun berharap tahun depan sistem itu bisa berjalan secara menyeluruh disertai juga dengan berbagai solusi lain untuk mengurai kemacetan.

"Kami pasti menyesal dan ini penting agar tahun depan bisa diatur dengan lebih baik," kata JK.

Kelalaian Pemerintah

Komnas Perempuan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah warga dalam perjalanan mudik, setelah terjebak kemacetan di pintu keluar Tol Brebes Timur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis ada 17 orang tewas di wilayah Pejagan-Brebes, 6 orang akibat kecelakaan dan 11 orang akibat terdampak kemacetan yang memakan waktu 2-36 jam. Dari 11 orang yang meninggal, 10 di antaranya perempuan, termasuk bayi perempuan yang berusia 1,4 tahun.

Komnas Perempuan menyayangkan kelalaian pemerintah dalam upaya mengantisipasi membeludaknya pengguna jalan Tol Pejagan–Pemalang, khususnya Pintu Tol Brebes Timur pada saat arus mudik berlangsung. Kelalaian ini terlihat dari ketidaksiapan ketika terjadi penumpukan kendaraan di pintu Tol Brebes Timur, terutama akses cepat terhadap layanan kesehatan, konsumsi dan sanitasi ketika dalam kondisi emergency.

"Padahal sudah diketahui, pembangunan fasilitas jalan tol belum sepenuhnya selesai atau tersedia. Antisipasi terhadap situasi ini seharusnya sudah disiapkan secara maksimal, mengingat mudik sudah merupakan tradisi setiap tahun, dan selalu ada pembelajaran yang bisa diambil dari pengelolaan arus mudik setiap tahunnya," ujar
Wakil Ketua Komnas Perempuan Yuniyanthi Chuzaifah dalam keterangannya, Selasa (12/7). (obs/obs)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER