Rp60 Miliar Dana Desa Pulpis Belum Ditransfer

id Dana Desa Pulpis, DD, ADD, Pemkab Pulpis, Bupati Pulpis, Edy Pratowo, Toni Harisinta, kepala DPPKAD Pulpis

Rp60 Miliar Dana Desa Pulpis Belum Ditransfer

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Toni Harisinta (FOTO ANTARA Kalteng/Adi Waskito)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Toni Harisinta menyebutkan alokasi dana desa tahun 2016 sebesar Rp60 miliar hingga kini belum ditransfer ke kas daerah.

"Sampai sekarang dana tersebut masih belum disalurkan oleh pemerintah Pusat ke kas daerah," kata Kepala DPPKAD, Toni di Pulang Pisau, Jumat.

Ia mengatakan, dalam satu pekan kedepan pihaknya akan mulai melakukan proses administrasi agar dana dari pemerintah pusat tersebut bisa segera transfer ke kas daerah. Selanjutnya pihaknya akan kembali menyalurkan dana itu kepada rekening masing-masing desa.

Toni juga menjelaskan bahwa penyaluran dana itu dalam satu tahun dibagi dalam tiga tahapan. Masing-masing tahapan bisa disalurkan apabila desa sudah membuat laporan pertanggungjawaban dari penggunaan dana sebelumnya.

Dia menegaskan apabila dana desa itu sudah masuk ke kas daerah, maka dirinya menjamin proses pencairannya hanya membutuhkan waktu dua hari saja, jika persyaratan administrasi sudah terpenuhi. Hal tersebut ditegaskannya agar tidak ada asumsi miring dari pihak desa bahwa dana tersebut diendapkan DPPKAD. 

Pihaknya juga menggandeng BRI selaku perbankan dalam proses penyalurannya.
Dengan besarnya dana yang diterima oleh desa ini, ucap Toni, diingatkan penggunaan dan pertanggungjawaban laporan keuangan dilakukan dengan baik. 

Tidak bisa ditampik, besarnya dana desa ini nantinya menjadi sorotan dari berbagai pihak dan bisa menjadi masalah hukum dikemudian hari. Media juga diminta untuk ikut mengawasi agar dana tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah desa.

Untuk tahun ini, kata Toni, desa ada yang menerima alokasi dana mencapai Rp1 Miliar. Tidak menutup kemungkinan, tahun berikutnya dana yang diterima pada angka Rp2 Miliar. Besarnya dana yang diterima dan dikelola desa ini, membuat tidak sedikit orang yang berlomba-lomba ingin menjadi kepala desa, demikian kata Toni Harisinta.